Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis ini umumnya tersebar di tetesan lendir batuk oleh orang yang terinfeksi.
Kebanyakan orang dengan TBC tidak menunjukkan gejala pada saat infeksi. Orang yang mengembangkan gejala biasanya memakan waktu satu sampai enam bulan setelah dimulainya infeksi.
Gejala infeksi meliputi demam dan berkeringat pada malam hari, menggigil, dan batuk. Selain itu, Pneumonia, kolaps paru, dan pembesaran kelenjar getah bening juga dapat terjadi.
Bentuk yang paling umum dari TB ini mempengaruhi bagian paru-paru. Ada jenis tuberkulosis yang dapat mengancam nyawa adalah:
• TB miliaria, Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang telah menyebar ke seluruh paru-paru dan ke dalam aliran darah penderita.
• TB meningitis yaitu infeksi pada penutup dari sumsum tulang belakang dan atau pada otak oleh bakteri TB.
Individu yang mengalami sistem imun tubuh, penderita HIV sangat berisiko mengembangkan TB jika mereka terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Selain itu, orang kekurangan gizi serta orang dengan diabetes atau gagal ginjal juga lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jika terinfeksi.
TB membunuh lebih banyak orang di dunia daripada infeksi lainnya. Seseorang di dunia ini baru terinfeksi basil TB setiap detik. Secara keseluruhan, sepertiga dari populasi dunia saat ini terinfeksi basil TB.
Untuk mengurangi penyebaran bakteri ini, orang-orang dapat mencegahnya dengan memasukkan vaksin seperti Mycobax ataupun BCG kedalam tubuh mereka.
Namun tidak semua negara menyarankan penduduknya khususnya pada anak-anak untuk menerima vaksin dalam tubuh mereka dengan alasan pemberian vaksin TB untuk anak-anak kurang efektif.
Siapa saja yang boleh divaksinasi?
Meskipun Vaksin TB dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan diberikan di lebih dari 100 negara, di AS hanya harus dipertimbangkan dalam keadaan tertentu.
Di AS, vaksin ini diberikan hanya pada anak yang tertular TB dari individu yang terserang TB atau pasien yang tetular TB namun resisten pada obat antituberkulosis.
Siapa yang seharusnya tidak menerima vaksin?
• Anak yang terinfeksi HIV atau anak-anak yang sistem kekebalan tidak berfungsi secara penuh (misalnya, pasien yang menjalani kemoterapi).
• Orang dengan luka bakar dan infeksi kulit
• Wanita hamil
• Orang yang sedang atau sakit parah harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menerima vaksin apapun.
Dosis Vaksin
Vaksin TB diberikan pada bayi segera setelah lahir, tapi sebaiknya sebelum terpapar oleh orang yang positif TB.
Efektivitas Vaksin
Studi penelitian keefektifan vaksin terhadap TBC paru-paru telah menarik berbagai kesimpulan, namun, salah satu penelitian besar menemukan vaksin untuk melindungi sekitar 50% dari penerima Vaksin.
Tingkat efektivitas yang tertinggi di antara mereka yang mendapatkan vaksinasi pada anak usia dini.
Mereka yang menerima vaksin masih dapat mengembangkan TB, namun sekitar 80% dari penerima terlindungi dari pengembangan bakteri didalam tubuh mereka seperti penyakit miliaria dan meningitis (radang otak).
Efek samping vaksin
Efek samping penggunaan vaksin untuk jangka lama jarang terjadi namun pada jangka pendek, pemberian vaksin biasanya menyebabkan kemerahan, bengkak, atau nyeri di tempat suntikan.
Pada sebhagian orang, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak atau leher juga bisa berkembang menjadi nanah.
Selain itu, pembengkakan di tempat suntikan dapat berubah menjadi bisul dan kemudian meninggalkan bekas luka.
Karena vaksin TB adalah vaksin hidup, hal itu dapat menyebabkan meningitis TB, atau TB diseminata (TB infeksi yang telah menyebar ke seluruh tubuh), yang terjadi pada tingkat 0,06-1,56 kasus per 1 juta divaksinasi.
Vaksin ini juga dapat menyebabkan infeksi tuberkulosis pada pusat pertumbuhan tulang, yang mungkin terjadi beberapa tahun setelah vaksin diberikan.