Saat anak telah memasuki usia balita, dimana mereka terlihat baru ingin bisa berjalan dan berlarian.
Jika hal tersebut terjadi mereka biasanya tidak bisa diam dan menjadi hiperaktif, seolah-olah anak ini telah mempunyai banyak energi dan seakan-akan tak pernah merasakan kecapean.
Keadaan seperti ini terlihat sangat normal terjadi pada balita sebab mereka merasa telah menemukan hal baru dalam hidupnya karena bisa berjalan dan ingin menjelajahi segala sesuatu.
Pada saat bayi anda telah menjadi seorang anak yang sudah bisa berjalan dan berlarian di sekitar tempatnya, sebagai orang tua, Anda ditugaskan untuk selalu tetap menjaga dan melindungi tanpa harus menghilangkan keceriaannya dalam bermain.
Ketika anak Anda telah memasuki tahap ini, ketelitian dan keperhatian anda dalam menjaga balita dituntut untuk lebih extra. Tapi dengan mengarahkan keaktifannya pada sebuah kegiatan yang berguna tentu akan bermanfaat banyak untuk perkembangan otak dan membantu anak untuk mengubah energi mereka menjadi kegiatan yang lebih produktif dan positif.
Berikut ini ada beberapa kegiatan yang baik untuk balita yang hiperaktif, diantaranya:
1. Berolahraga
Bagi anak yang hiperaktif, melakukan kegiatan fisik akan sangat berguna, selain energinya bisa disalurkan, dengan berolahraga juga bisa dijadikan untuk media dalam menstimulasi otaknya. Oleh karena itu, ajarkan anak Anda untuk bisa berolahraga seperti skating, sepakbola, bersepeda atau berenang. Secara umum, anak-anak akan senang olahraga berenang sebab kegiatan ini dilakukan di dalam air yang akan terlihat anak menjadi riang dan gembira. Tapi Anda harus selalu menjaga dan memberikan peralatan keselamatan yang tepat untuknya.
2. Bermain Diluar Ruangan
Pada umumnya, satu hal yang perlu dikatahui bahwa balita hiperaktif sering tidak bisa diam, selalunya yang mereka lakukan adalah berjalan dan berlarian kesana kemari, mereka menyentuh barang-barang yang akan membuat rumah menjadi berantakan. Maka dari itu, tidak ada salahnya anda melakukan sesuatu untuk mengajak mereka bermain di luar rumah seperti taman bermain atau playground. Melakukan kegiatan bermain di luar rumah terlihat lebih baik bagi anak yang hiperaktif, dengan begitu ekplorasi anak terlihat menjadi lebih luas. Namun tentunya, tetap dalam situasi yang memungkinkan serta kondisi cuaca yang baik agar tidak mendapat resiko sakit bagi anak-anak Anda.
3. Kerajinan Seni
Masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para orang tua yang mempunyai anak hiperaktif yaitu susahnya membuat balita hiperaktif untuk dapat duduk manis dan diam di suatu tempat. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu yang bisa Anda lakukan sehingga bisa membuat anak menjadi tertarik untuk bisa duduk dengan manis adalah lewat kegiatan seni kerajinan. Ada banyak seni yang bisa diperkenalkan pada balita seperti bermain drum atau kegiatan membuat kerajinan origami yang bisa membuat anak lebih tertarik dengan kreasi dari kertas warna. Seni kerajinan merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi anak-anak yang hiperaktif sebab hal ini juga sanggup meningkatkan kecerdasan pada otaknya.
4. Kelas Menari
Dengan belajar menari dapat dilakukan oleh siapa pun termasuk anak balita. Bukan diperuntunkan untuk anak perempuan saja yang bisa mengikuti kelas tari, melainkan anak laki-laki juga bisa diikut sertakan pada kelas tari khusus laki-laki atau kelas campuran. Kelas menari bisa menjadi salah satu media yang baik untuk memberikan bakat yang dimilikinya. Dengan cara menari akan meningkatkan postur dan fleksibilitas tubuh anak. Selain itu kegiatan ini juga sangat membantu kalori dalam tubuh mereka terbakar dengan cepat dan dapat membuat mereka tidur lebih cepat.
5. Latihan Fisik
Bagi anak-anak yang hiperaktif selalunya mempunyai energi yang lebih besar dibandingkan anak-anak lainnya. Untuk memberikan energinya kearah yang lebih baik latihan fisik merupakan salah satu cara yang baik. Sebagian besar kelompok bermain saat ini telah mempunyai latihan fisik yang telah terstruktur secara baik. Oleh karena itu, tidak ada salahnya masukan anak Anda ke kelompok bermain. Ketika anak-anak sudah berada dalam sebuah kelompok, mereka biasanya lebih mudah untuk menuruti perintah. Selain itu, energi anak akan tersalurkan pada arah yang lebih baik, melalui kelompok bermain, kegiatan ini juga bisa mengajarkan keterampilan dalam bersosialisasi dengan rekan-rekan seusianya dan bermain secara berkelompok.
Itulah beberapa kegiatan bagi anak-anak hiperaktif. Mungkin masih banyak lagi cara-cara yang bisa dilakukan untuk balita hiperaktif yang dapat Anda aplikasikan. Semoga bermanfaat.