Penyakit mental adalah istilah yang menggambarkan berbagai kondisi mental dan emosional. Penyakit mental juga mengacu pada salah satu dari gangguan mental seperti keterbelakangan mental, kerusakan organ otak dan ketidak mampuan belajar.
Seseorang dapat mengalami penyakit mental selama bertahun-tahun. Jenis, intensitas dan durasi gejala bervariasi pada setiap orang. Mereka datang dan pergi dan tidak selalu mengikuti pola yang teratur, sehingga sulit untuk memprediksi kapan gejala dan fungsi tersebut diderita.
Gejala-gejala penyakit mental sering efektif dikendalikan dengan melalui pengobatan dan atau psikoterapi. Pada sebagian orang, penyakit ini terus menimbulkan peristiwa secara periodik hingga harus memerlukan pengobatan.
Bentuk yang paling umum dari penyakit mental seperti kecemasan, gangguan mood, dan gangguan kejiawaan yang mempengaruhi fungfi otak. Gangguan kecemasan merupakan kelompok yang paling umum dari penyakit mental, yang ditandai oleh ketakutan atau kecemasan berlebihan yang berhubungan dengan benda-benda dan situasi tertentu.
Bentuk-bentuk gangguan kecemasan
– Panik
Panik adalah perasaan yang datang dengan tiba-tiba sebagai teror dengan bayangan penderitaan yang akan datang dengan gejala yang sangat mirip serangan jantung.
– Fobia – ketakutan yang berlebihan terhadap benda-benda tertentu (fobia sederhana), situasi yang mengekspos seseorang untuk penghakiman kemungkinan orang lain (fobia sosial), atau situasi dimana melarikan diri mungkin sulit (agoraphobia)
– Obsesif
Obsesif adalah pikiran menyedihkan secara persisten sehingga memunculkan kecenderungan untuk berbuat sangat hati-hati atau sangat tertarik pada sesuatu secara berlebihan sehingga sangat mengganngu ketenangan pribadi mereka.
– Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Sindrom psikologis yang ditandai dengan gejala khusus yang dihasilkan dari paparan trauma menakutkan atau mengancam jiwa seperti tindakan kekerasan, perang, atau bencana alam.
Gangguan suasana Mood
Gangguan mood ini juga dikenal sebagai gangguan afektif atau gangguan depresi. Gangguan ini merupakan gangguan perubahan suasana hati, biasanya melibatkan baik depresi atau mania (kegembiraan). Dengan perawatan yang tepat, lebih dari 80% dari orang dengan gangguan depresi ini dapat di obati.
– Depresi mayor
Kesedihan berkepanjangan di mana seseorang kehilangan minat atau kesenangan dalam suatu kegiatan yang sebelumnya dinikmatinya.
– Gangguan bipolar
Gangguan bipolar (juga disebut sebagai penyakit manik-depresif) – episode bolak mania (“tertinggi”) dan depresi (“rendah”)
– Dysthymia
Dysthymia atau dikenal dengan depresi neurotik, gangguan dysthymic atau depresi kronis. Dysthymia ini merupakan gangguan mood yang terdiri dari depresi kronis dengan gejala yang kurang parah tapi lebih tahan lama ( berlangsung minimal 2 tahun) dibandingkan dengan gangguan depresi besar.
– Gangguan afektif musiman (SAD)
Suatu bentuk depresi besar yang terjadi pada saat musim-musim tertentu dimana orang merasakan halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran lainnya.
Gangguan mental dapat terjadi pada siapa saja dan bahkan sering pula terjadi pada anak-anak. Beberapa gangguan mental anak seperti :
– Kecemasan: Anak-anak dengan gangguan kecemasan menanggapi hal-hal tertentu atau dengan situasi rasa takut dan ketakutan, serta dengan tanda-tanda fisik dari kecemasan (gugup), seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat.
– Perilaku mengganggu: Anak-anak dengan gangguan ini cenderung untuk menentang aturan dan sering mengganggu di lingkungan terstruktur, seperti sekolah atau dirumah.
Pervasive developmental disorders: Anak-anak dengan gangguan ini dapat mempengaruhi perkembangan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi atau memiliki masalah dalam memahami dunia di sekitar mereka. Pervasive developmental disorders ini seperti Autisme, gangguan Asperger, Rett sindrom (hiperamonemia cerebroatrophic), dan childhood disintegrative disorder.
– Gangguan mood: Gangguan ini melibatkan perasaan terus-menerus sedih dan / atau berubah dengan cepat suasana hati.
Beberapa penyakit, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, gangguan mood dan skizofrenia, dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Lainnya, seperti perilaku dan gangguan perkembangan, gangguan eliminasidan gangguan belajar dan komunikasi biasanya menghilang sebelum mereka menginjak dewasa dan pada beberapa kasus dapat diderita hingga tumbuh menjadi dewasa.