Keputihan adalah fenomena yang akrab terjadi pada setiap wanita, terutama setelah mencapai pubertas. Keputihan pada wanita merupakan hal yang normal saja, namun jika keputihan tersebut mengeluarkan bau dan aroma yang tidak sedap maka hal itu dianggap sesuatu yang abnormal. Nah, untuk membedakan keputihan anda dalam kondisi normal atau abnormal bisa dikenali dengan beberapa ciri khusus yang menyertainya
Sekresi keputihan yang abnormal biasa disebabkan karena adanya infeksi serta menimbulkan rasa gatal baik pada bagian luar, bibir, maupun bagian dalam pada vagina. Inveksi ini bisa disebabkan oleh jamur, bakteri maupun virus.
Pada kondisi normal, kelenjar lendir mengeluarkan semacam cairan berwarna keputihan yang licin atau putih kaya akan asam laktat dan enzim anti-bakteri yang berfungsi untuk pertahanan alami vagina dan sebagai bahan pelumas vagina.
Seperti disebutkan, keputihan biasanya hadir dengan warna putih atau bening, cair dan bebas dari bau dengan volume cairan sekitar 4 mililiter atau sekitar satu sendok teh. Cairan ini biasanya terdiri dari flora bakteri dan cairan yang dikeluarkan oleh sel-sel vagina. Namun, perubahan dapat diamati tergantung pada fase menstruasi, obat yang dikonsumsi dan aktivitas seksual kita.
Keputihan Abnormal
Keputihan abnormal bisa dikenali dengan beberapa gejala seperti rasa gatal, cairan berbau yang tidak menyenangkan dan perubahan warna cairan (selain dari warna putih atau transparan).
Pada kondisi keputihan abnormal ini, Cairan bisa berwarna kuning ataupun hijau. Denagn perubahan warna mengindikasikan adanya infeksi dari bakteri patogen atau protozoa. Keputihan yang terinfeksi jamur dapat menggumpal dan menebal sehingga terlihat seperti keju dengan bau menyengat.
Jika keputihan tersebut hadir dengan warna coklat tua atau hitam dan menggumpal, mungkin hal ini berasal dari darah lama yang telah kering dari periode menstruasi.
Keputihan disertai ruam dan luka, rasa terbakar pada kulit sekitar vagina, cairan tersebut dalam jumlah banyak, nyeri disertai dengan cairan yang muncul secara terus-menerus, harus dikonsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan karena mungkin hal ini disebabkan karena adanya gangguan yang lebih serius.