Hepatitis adalah penyakit yang mengacu pada peradangan hati yang dapat menyebabkan kematian.
Pada kebanyakan orang dengan hepatitis kronis (B atau C) tidak menyadari bahwa status mereka sedang terinfeksi dan menempatkan mereka pada risiko penyakit hati yang progresif dan kanker hati serta dapat menyebarkan infeksi kepada orang lain.
Peradangan hati bukan hanya disebabkan virus hepatitis saja mengingat bahwa ada beberapa bentuk-bentuk lain dari peradangan hati seperti penyakit hati alkoholik, steatohepatitis non-alkohol (Peradangan penyakit hati berlemak), hepatitis autoimun dan lain sebagainya.
Penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D dan Hepapatitis serta beberapa virus lainnya, seperti Epstein-Barr dan Cytomegalovirus (agen yang menyebabkan mononukleosis menular.
Hepatitis A
Hepatitis A umumnya infeksi akut saja, pada infeksi kronis (jangka panjang) sangat jarang terjadi. Hepatitis A ini biasanya terjadi dengan sindrom seperti Virus flu dan tes kelainan darah pada hati.
Hepatitis A ditularkan melalui feces dan oral, yaitu dengan mengkonsumsi makanan atau minuman (biasanya buah-buahan, sayuran, kerang) yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus hepatitis A, kontak dengan tinja atau darah seseorang, kurang menjaga kebersihan tangan atau praktek seksual yang melibatkan kontak oral-anal.
Tidak ada pengobatan antivirus yang bisa membantu tetapi untungnya pada penderita hepatitis A ini dapat pulih dalam waktu 3-6 bulan.
Risiko kematian yang disebabkan oleh Hepatitis A sangat rendah dan jika ada kematian umumnya pada pasien usia lanjut dan kronis.
Hepatitis B
Hepatitis B dapat hadir secara klinis sebagai hepatitis akut dengan penyakit kuning (mata dan kulit kuning) atau penyakit hati kronis serta gejala sirosis seperti kebingungan, perdarahan gastrointestinal, cairan di perut, sakit kuning dan penurunan berat badan.
Hepatitis B dapat menyebar melalui kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina. Pada ibu-ibu yang sedang menyusui dapat menularkan virus ini pada bayinya.
Penularan ini biasanya melalui hubungan seksual, jarum suntik atau melalui penggunaan narkoba. Berbagi pisau cukur dan sikat gigi dan kontak langsung dengan penderita merupakan faktor risiko. Obat antivirus yang efektif untuk memerangi virus tipe B ini dapat berbentuk injeksi maupun oral.
Hepatitis C
Hepatitis C menular sama seperti hepatitis B, tetapi berbeda dalam tingkat keparahan dan sebagian besar dari mereka yang terkena dampak akan mengalami hepatitis kronik.
Seperti hepatitis B, terapi dan pengobatan antivirus memang ada, namun kuncinya adalah mendeteksi sedini mungkin agar upaya penyembuhan virus lebih cepat sebelum hati berkembang menjadi hati kronis.
Pengobatan efektif untuk membunuh hepatitis C ini dengan melakukan suntikan mingguan pegylated interferon yang dikombinasikan dengan ribavirin oral dan atau kemungkinan pada salah satu obat seperti telaprevir atau boceprevir. Tidak seperti hepatitis B, tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
Hepatitis D, Hepatitis E
Hepatitis D merupakan kasus yang jarang terjadi hepatitis yang dapat terjadi hanya pada pasien yang juga terinfeksi hepatitis B.
Hepatitis E, seperti hepatitis A, adalah suatu infeksi akut saja, menyebar melalui rute fecal-oral. Ini kadang-kadang mempengaruhi orang yang bepergian ke daerah endemis, termasuk Afrika, India, dan Meksiko.
Wanita hamil memiliki risiko yang sangat meningkat dari kegagalan hati fulminan dari infeksi ini, dengan angka kematian diperkirakan sekitar 20 persen dari penderita.