Formalin adalah larutan yang biasanya digunakan untuk pengawetan spesimen hewan dan sampel jaringan. Manfaat lainnya adalah sebagai desinfektan dan untuk mengobati infeksi parasit pada ikan.
Sifat disinfektan yang terdapat dalam formalin ini karena adanya formaldehida. Sebenarnya Formaldehida diproduksi dari oksidasi metanol sebagai bahan kimia yang digunakan dalam memproduksi plastik dan resin.
Formalin diproduksi dengan melarutkan gas dalam air sampai konsentrasi yang diinginkan tercapai, sampai maksimal 40%. Karena air merupakan produk lain dari reaksi, proses tersebut dapat menghasilkan formalin secara langsung. Formaldehida dalam larutan air tidak stabil dan cenderung polimerisasi, membentuk molekul yang lebih besar yang tidak larut sehingga bisa mengendap dalam tubuh.
Penggunaan lainnya adalah sebagai pengobatan untuk kutil. Hal ini dapat diterapkan, sangat diencerkan, sebagai gel atau larutan. Senyawa ini tampaknya bekerja dengan merusak sel-sel kulit kutil dan mungkin membunuh virus penyebab kutil tersebut.
Bahaya formalin pada kesehatan jika tertelandapat menyebabkan rasa mual, muntah dan pendarahan. Gejala lain termasuk gagal ginjal, efek pada sistem saraf pusat dan koma. Dosis mematikan bagi manusia mungkin sekitar 1 ons (30 ml).
Efek buruk melalui inhalasi uap. Pada tingkat rendah, menyebabkan iritasi pada mata dan hidung dan dapat menyebabkan sakit kepala. Pada tingkat yang lebih tinggi, inhalasi dapat menyebabkan bronchitis dan akumulasi cairan di paru-paru.
Kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi atau dermatitis. Kontak mata dengan larutan yang sangat encer menyebabkan iritasi, tetapi konsentrasi tinggi dapat merusak kornea dan menyebabkan kehilangan penglihatan.
Cairan yang mengandung 10 sampai 40 persen formaldehida menyebabkan iritasi parah dan peradangan pada mulut, tenggorokan, dan perut. Sakit perut yang parah akan mengikuti konsumsi dengan kemungkinan hilangnya kesadaran dan kematian. Menelan larutan formaldehida encer (0,03-0,04 persen) dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan faring.
Kulit (Kulit):
Formalin merupakan iritan dan sensitizer pada kulit. Kontak formalin dapat menyebabkan kulit belang putih, perih, kering, pecah-pecah. Kontak berulang dapat menyebabkan mati rasa dan pengerasan atau penyamakan kulit. Orang yang sebelumnya terkena mungkin bereaksi terhadap paparan masa depan dengan eksim dermatitis alergi atau gatal-gatal.
Kontak Mata:
Larutan formaldehida memercik di mata dapat menyebabkan cedera mulai dari ketidaknyamanan sementara sampai parah, kornea berkabut permanen dan kehilangan penglihatan. Tingkat keparahan efek tergantung pada konsentrasi formaldehida dalam larutan.
Bahaya Formalin Pada Kesehatan Kulit dan Mata sudah sangat jelas, oleh karena itu hindari formalin dalam tubuh anda dengan tidak asal mengkonsumsi makanan yang kurang jelas sumbernya.