Kenali penyebab sakit perut pada anak sebelum terlambat. Ya, kita sebagai orang tua sudah sewajarnya untuk mengetahui kondisi kesehatan anak-anak kita dan termasuk dalam hal ini jika anak sering mengalami sakit perut.
Sakit perut atau nyeri pada perut pada anak tentu saja sangat mengkhawatirkan orang tua. Namun terkadang pula orang tua hanya menggunakan minyak oles biasa untuk meredakan nyeri perut tersebut tanpa perlu memperhatikan kondisi yang sesungguhnya terjadi pada perut anak.
Meskipun sakit perut atau nyeri perut pada anak biasanya terjadi karena kesalahan dalam memilih makanan yang mereka konsumsi tetapi pada beberapa kondisi lain, penyebab sakit perut pada anak bisa jadi karena gejala medis yang cukup serius, seperti sembelit, infeksi pada usus, infeksi saluran kemih, usus buntu dan beberapa kondisi medis lainnya.
Nah untuk mengetahui lebih jauh apa penyebab sakit perut pada anak, berikut ini adalah
penyebab sakit perut yang paling umum terjadi pada anak.
1. Flu Perut
Flu perut yang baisa juga disebut sebagai gastroenteritis ini terjadi karena adanya infeksi pada lambung dan usus kecil. Jenis gastroenteritis sendiri bisa disebabkan karena infeksi virus dan bakteri.
Beberapa virus ataupun bakteri yang biasa ditemukan dalam makanan basi, produk susu dan air kotor. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti sakit perut, diare, muntah-muntah dan dehidrasi.
Tapi gangguan pada perut diatas umumnya dapat menghilang dengan sendirinya selang 1 sampai 2 hari tanpa perawatan medis.
2. Sembelit
Sembelit merupakan salah satu penyebab paling umum dari anak-anak sakit perut. Sembelit terjadi ketika kesulitan buang air besar atau kurang sering buang air besar. Dan pada anak yang sembelit paling rentan mengalami sakit perut.
3. Diare
Diare adalah suatu kondisi yang melibatkan sering buang air besar dengan kondisi feses yang sangat lembek dan bahkan sangat cair. Anak-anak dengan diare sering mengalami demam dan sakit perut. Diare sendiri dapat disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus melalui makanan dan obat-obatan tertentu.
4. Infeksi usus
Infeksi usus karena bakteri adalah suatu kondisi yang menghancurkan yang memicu sakit perut, diare dan tinja kadang-kadang berdarah. Banyak anak-anak terinfeksi karena memakan daging mentah, seafood yang terkontaminasi, produk susu yang tidak dipasteurisasi, minum air yang terinfeksi ataupu sehabis berenang pada air yang tercemar.
5. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri pada ginjal, kandung kemih dan ureter yang menyebabkan nyeri perut bagian bawah.
Pada anak yang menderita infeksi urin dapat dikenali dengan beberapa gejala seperti kurangnya nafsu makan anak, sakit perut, mual, demam dan urine yang berbau busuk.
Infeksi urin lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan, tetapi anak-anak, remaja dan anak perempuan lebih cenderung menderita infeksi. Berdasarkan gejala, dokter akan meresepkan obat antibiotik dan juga menyarankan anak untuk minum cairan tambahan untuk melarutkan bakteri keluar dari kandung kemih.
6. Radang usus buntu
Apendisitis atau usus buntu pada anak adalah kondisi medis pada anak-anak yang mengalami sakit perut. Hal ini terjadi ketika usus buntu menjadi terinfeksi dan meradang.
Seorang anak dengan apendisitis umumnya menunjukkan gejala demam, muntah, diare dan tidak mau makan. Apendisitis kadang-kadang dapat sembuh tanpa operasi jika kondisinya belum parah, tapi jika kondisinya sudah parah biasanya diperlukan pembedahan untuk mengangkat usus buntu tersebut.
Nah jika anak anda sering mengalami sakit perut meski sudah menjaga kebersihan lingkungan, pakaian, makanan dan minuman anak maka sebaiknya periksakan kesehatan anak pada dokter keuarga anda karena jangan sampai sakit perut yang terjadi disebabkan karena kondisi medis yang cukup serius.