Semua ibu jelas tidak menginginkan yang namanya persalinan premature karena hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan bayi pasca kelahirannya. Dan mengetahui faktor resiko dan gejala dini persalinan premature merupakan bagian awal dari langkah pencegahan persalinan dan kelahiran premature.
Apa resiko persalinan premature terhadap kesehatan bayi?
Perkembangan dan pertumbuhan bayi semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia janin dalam kandungan. Dan jika bayi lahir sebelum matang (lahir sebelum minggu ke 37 usia kehamilan) yang dikenal dengan persalinan premature ini maka bayi akan menghadapi resiko kematian dan atau memiliki masalah kesehatan seumur hidupnya.
Pada bayi yang terlahir premature akan mengalami masalah seperti keterlambatan pertumbuhan , gangguan pendengaran, kebutaan, penyakit paru-paru kronis, penurunan perkembangan otak dalam jangka dan cerebral palsy. Sekitar 25 persen dari bayi yang sangat prematur (bayi yang lahir sebelum usia 32 minggu) mengalami hal-hal tersebut diatas secara signifikan.
Siapa saja yang kemungkinan bisa mengalami persalinan premature ini?
Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko kelahiran prematur atau cenderung mengalami persalinan premature, beberapa diantaranya dapat kita lihat seperti dibawah ini:
• Pernah mengalami persalinan prematur sebelumnya
• Kehamilan kembar
• Menderita penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi .
• Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan sebelum hamil.
• Merokok rokok .
• Pernah mengalami infeksi seperti bacterial vaginosis , infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual selama kehamilan.
• Persalinan pada ibu yang masih dibawah usia 17 atau di atas usia 35 tahun.
• Pernah mengalami stres berat selama kehamilan.
• Kehamilanyang terjdi karena bantuan perawatan kesuburan .
• Memiliki kelainan tertentu dalam leher rahim atau uterus.
• Pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan.
Bagaimana mencegah persalinan premature ini?
Ada beberapa bagian bentuk pencegahan dari persalinan premature ini seperti jika nada pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya seperti mendapatkan injeksi progesteron mingguan.
Dalam studi terbaru mengungkapkan bahwa pemberian suntikan progesteron secara mingguan yang dimulai pada minggu ke 16 hingga minggu ke 20 untuk wanita dengan riwayat kelahiran premature.
Bantuan berupa suntikan ini akan mengurangi kemungkinan kelahiran premature dikemudian harinya sekitar 33 persen. Tapi sayangnya tidak semua wanita cocok untuk menggnakan obat suntikan tersebut sehingga harus dikonsultasikan dulu pada dokter anda sebelum menggunakannya.
Peringatan dini persalinan prematur
Sebelum menjalani proses persalinan, ibu hamil akan menjalani masa-masa kehamilannya dengan mengalami beberapa masalah selama proses berlangsung. Tapi ada tanda atau gejala yang patut diwaspadai yang berhubungan dengan terjadinya persalinan premature, seperti:
- Terjadinya kontraksi setiap 10 menit atau kurang.
- Adanya cairan atau darah yang berasal dari vagina.
- Mengalami tekanan yang hebat pada panggul.
- Kram yang terasa seperti kram menstruasi.
Jika beberapa peringatan dini diatas, segera hubungi dokter anda dan mungkin dokter anda akan melakukan tes serviks untuk melihat apakah serviks melebar. Jika Anda mengalami kontraksi dengan perubahan serviks, maka anda mengalami persalinan prematur.
Walaupun dokter tidak dapat menghentikan persalinan premature tersebut, tapi beberapa obat bisa memperlambat persalinan selama dua sampai tiga hari untuk memberi kesempatan pada bayi yang premature lebih sehat lagi.