Tidak sedikit wanita yang buang air kecil (kencing) disaat berhubungan seksual atau bersetubuh, sayangnya sebahagian besar dari mereka tidak mau terbuka kepada dokter urogynaecology mereka dan terkesan merahasiakannya.
Buang air kecil disaat berhubungan intim sedang berlangsung memang adalah masalah umum pada kebanyakan wanita.
Seorang dokter yang melakukan survei terhadap wanita yang menghadiri klinik urogynaecologynya bermasalah dengan inkontinensia. Dari hasil penelitian tersebut menemukan sekitar 24% wanita mengalami inkontinensia selama hubungan seksual.
Dan kejadian inkontinensia ini dua pertiga diantaranya buang air kecil terjadi ketika penis memasuki vagina mereka (saat penetrasi). Dan hanya sekitar sepertiga dari wanita tersebut buang air kecil terjadi pada saat orgasme.
Apa yang menyebabkan buang air kecil saat berhubungan seks tersebut?
Alasan untuk masalah ini belum bisa dipastikan betul, akan tetapi mungkin sebagian masalah terjadi ketika lemahnya leher kandung kemih.
Sekitar 1 dari 5 wanita yang mengalami kesulitan menahan kencing juga mengalami kebocoran selama hubungan seksual. Kebocoran urin pada saat orgasme (tidak pada penetrasi) terutama terkait dengan gangguan iritasi kandung kemih. Sedangkan kebocoran pada penetrasi mungkin menandakan kelemahan pada leher kandung kemih.
Beberapa wanita memiliki kebocoran urine selama hubungan seksual, tapi tidak pada waktu lainnya. Mungkinkah ini ejakulasi wanita?
Nah jika anda mengalami masalah kencing saat berhubungan intim maka sebaiknya kosongkan terlebih dahulu kandung kemih anda jika hendak berhubungan badan.
Selanjutnya adalah hubungi dokter anda. Dan biasanya dokter meresepkan oksibutinin atau obat serupa untuk anda sebagai pengobatan buang urin saat berhubungan intim yang diminum 1 jam sebelumnya.
Obat ngompol saat berhbungan intim lainnya, mungkin dokter anda akan meresepkan imipramine yang diminum dimalam hari. Hal ini biasanya diberikan sebagai antidepresan, tetapi juga memiliki efek pada kandung kemih (obat yang sama jugA digunakan untuk mengobati mengompol pada anak-anak).
Operasi untuk memperkuat leher kandung kemih mungkin cocok ditempuh dalam mengendalikan kebocoran selama hubungan seksual meskipun hanya dalam 2/3 orang yang berhasil mengendalikan kebocoran selama hubungan seksual.