Perdarahan selama atau setelah berhubungan intim sering diistilahkan dengan Post Coital Bleeding. Perdarahan ini dapat terjadi karena berbagai alasan yang mendasarinya. Dan penyebab paling serius dari beberapa penyebab perdarahan setelah berhubungan intim tersebut adalah kanker serviks.
Tapi apapun penyebab dari masalah perdarahan setelah berhubungan intim tersebut, dianjurkan untuk menghubungi dokter sesegera mungkin untuk mengetahui apa penyebab sesungguhnya dari perdarahan yang terjadi.
Dan pada pembahasan kali ini, kita akan melihat beberapa alasan yang dapat menyebabkan perdarahan setelah melakukan hubungan intim anda, seperti dibawah ini.
1. Displasia serviks
Pendarahan setelah hubungan bisa menjadi gejala dari displasia serviks atau yang biasa disebut neoplasia intraepithelial serviks.
Displasia serviks berarti adanya sel-sel abnormal pada leher rahim. Tergantung dari tingkat keparahan dan jenis kelainan yang terjadi, displasia serviks dapat berkembang menjadi kanker serviks. Displasia serviks kelas rendah biasanya sembuh tanpa pengobatan.
High-grade dysplasia memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi kanker serviks. Namun, tidak semua wanita dengan displasia serviks mengalami pendarahan atau mengeluarkan bercak darah setelah berhubungan intim.
2. Kanker serviks
Perdarahan selama atau setelah hubungan intim salah satu gejala dari kanker serviks, meskipun tidak selamanya muncul sampai stadium lanjut dari penyakit kanker serviks.
Dengan meluasnya penggunaan pap smear secara teratur telah mengurangi kejadian kanker serviks di negara-negara maju, tetapi tetap saja Kanker serviks ini termasuk diantara kanker yang paling banyak mempengaruhi perempuan di seluruh dunia.
Kanker serviks ini paling sering terlihat pada wanita lebih dari 40 tahun. Gejala lain dari kanker serviks dapat perdarahan antara periode, perdarahan pasca menopause, peningkatan keputihan, dan nyeri selama hubungan seksual.
Dan sebagai catatan tambahan mengenai kanker serviks ini adalah bahwa infeksi dari virus papilloma merupakan faktor yang mendasari dalam hampir semua kasus kanker serviks.
3. Ektropion serviks
Ektropion serviks adalah suatu kondisi di mana jaringan yang melapisi bagian dalam leher rahim keluar ke permukaan luar dari serviks. Karena jaringan ini (epitel kolumnar) jauh lebih tipis dari jaringan yang biasanya menutupi permukaan luar dari serviks penampilan mereka terlihat merah dan juga rentan terhadap perdarahan.
Ektropion serviks disebut juga erosi serviks. Dan untungnya kondisi ini tidak berkembang menjadi kanker serviks. Penggunaan oral pil kontrasepsi, melahirkan dan keguguran adalah beberapa alasan yang dapat menyebabkan ektropion serviks.
4. Polip serviks
Polip serviks adalah tumor jinak di leher rahim. Mereka adalah penyebab yang agak umum pendarahan setelah berhubungan seks. Polip dapat terjadi sendiri atau dalam bentuk kelompok. Kebanyakan polip hanya memiliki panjang 1 hingga 2 cm saja.
Gejala yang berhubungan dengan polip adalah pendarahan antara periode, keputihan yang memiliki bau busuk dan periode berat.
5. Penyakit menular seksual
Wanita yang memiliki penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore lebih mungkin mengalami pendarahan setelah berhubungan intim. Infeksi trikomoniasis juga dapat dikaitkan dengan perdarahan setelah hubungan seksual.
6. Vagina kering pada wanita menopause
Estrogen adalah hormon utama yang diperlukan untuk menjaga jaringan vagina tetap lembab dan elastis. Sebagai kadar hormon ini menurun drastis ketika masa menopause sehingga selaput lendir akan menghasilkan lebih sedikit pelumasan yang membuat vagina sangat kering dan tipis. Kondisi ini juga disebut vaginitis atrofi.
Vagina kering ini lebih rentan mengalami cedera selama hubungan seksual yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kadang-kadang, perdarahan.
7. infeksi jamur
Infeksi jamur vagina juga kadang-kadang dapat dikaitkan dengan perdarahan setelah hubungan intim. Gejala lain dari infeksi jamur yaitu gatal dan sensasi terbakar dan bagian dalam vagina berwarna putih.
8. Polip rahim
Polip rahim adalah pertumbuhan berlebih dari jaringan endometrium. Gejala utama dari polip rahim adalah perdarahan antara periode. Mereka juga dapat menyebabkan perdarahan atau bercak setelah berhubungan intim. Bercak darah, periode berat, perdarahan setelah menopause juga merupakan gejala lain dari polip rahim.
9. Fibroid rahim
Fibroid rahim yang sebagian besar tumor jinak yang terbuat dari jaringan fibrosa. Dalam beberapa kasus tumor fibroid tidak menghasilkan gejala apapun. Pada wanita lain mereka dapat dikaitkan dengan berbagai gejala termasuk perdarahan setelah hubungan seksual.
10. Endometritis atau adenomiosis
Endometritis adalah peradangan pada lapisan dalam rahim. Adenomysis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium menempel ke rahim, atau tumbuh di luar rahim yang melekat pada organ lain seperti ovarium. Kedua kondisi dapat menyebabkan perdarahan setelah hubungan seksual.
11. Pecahnya selaput dara saat pertama kali berhubungan intim
Selaput dara adalah jaringan kecil yang terletak di pintu masuk ke vagina. Pendarahan kecil karena robeknya selaput dara adalah hal yang umum saat pertama kali berhubungan intim.
Tapi perlu diketahui pula bahwa elastisitas selaput dara bervariasi dari satu wanita yang lain sehingga tidak semua wanita berdarah saat pertama kali berhubungan intim.
Yah, demikianlah kira-kira penyebab yang bisa mendasari terjadinya Perdarahan selama atau setelah hubungan intim. Jika anda sedang mengalaminya saat ini, anda tak perlu terlalu panik dan sebaiknya periksakan kondisi kesehatan anda secara menyeluruh pada dokter yang telah terpercaya.