Kanker ovarium adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel abnormal pada ovarium. Perkembangan sel abnormal ini terkadang sangat cepat dari stadium awal hingga stadium tingkat akhir dan dapat bermetastasis hingga ke payudara dan menyebabkan kanker payudara.
Sebenarnya kanker ovarium ini merupakan proses lanjut dari tumor ganas yang tidak mendapatkan penanganan yang lebih cepat. Untuk itu perlunya selalu memeriksakan diri pada dokter ahli anda dan atau mendeteksi kehadiran kanker ovarium tersebut pada tubuh kita.
Beberapa gejala yang mesti diwaspadai dan merupakan gejala umum dari kanker ovarium antara lain:
– Sering marasakan nyeri di perut
– Ukuran perut semakin membesar
– Berkurangnya nafsu makan
– Selalu merasa kekenyangan
– Sering muntah dan buang air besar
– Kembung terus-menerus
– Terjadi pendarahan pada vagina
– Berat badan turun secara signifikan
– Sering merasa lelah dan sakit kepala
– Nyeri saat berhubungan
Jika beberapa gejala diatas anda rasakan, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan diri pada dokter anda.
Perlu ketahui bahwa tumor yang dapat mengarah pada kanker ovarium dapat bedakan menjadi 3 jenis diantaranya tumor epitel, germinal cell tumor (GCT), dan Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST).
Germinal cell tumor (GCT)
Germinal cell tumor (GCT) atau tumor sel germinal adalah tumor yang terjadi karena proliferasi abnormal dari sel-sel germinal dimana sel germinal biasanya terjadi di dalam gonad (ovarium dan testis).
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST)
Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) adalah tumor yang tumbuh diawali dari sel-sel khusus yang ditemukan dalam dinding saluran pencernaan.
Tumor epitel
Tumor epitel adalah tumor yang terbentuk dari proliferasi sel-sel abnormal dimulai dari sel-sel yang menutupi permukaan diluar ovarium.
Kanker ovarium epitel merupakan kanker yang paling umum diderita oleh wanita menopause. Kanker ovarium epitel dapat terjadi pada wanita muda, namun persentase penderita Tumor epitel ini dengan usia rata-rata 56 tahun.
Kanker ovarium merupakan pengembangan tumor ganas yang umumnya menyerang wanita menopause dan salah satu faktor yang dapat mengurangi risiko kanker ovarium seperti mengurangi jumlah siklus ovulasi wanita seperti penggunaan kontrasepsi oral, menyusui dan multiparitas (wanita yang pernah melahirkan anak lebih dari satu kali).
Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka panjang akan mengurangi risiko kanker ovarium. Penurunan resiko kanker ovarium juga dikaitkan dengan ligasi tuba (pubektomi) yaitu pemblokiran ovum mencapai rahim dengan cara dipotong atau dijepit. Selain itu cara lain untuk mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium yaitu dengan cara histerektomi yaitu bedah pengangkatan alat reproduksi wanita baik berupa rahim, serviks, tuba pallopi ataupun ovarium.